Allah berfirman: "Wahai hambaku, adakah suatu permohonan yang belum kalian ajukan kepadaku?"Mereka menjawab: Ya, ada wahai Allah. Satu permintaan kami yang belum kami ajukan. Kami belum melihat wajah-Mu ya Allah.
Lalu
Allah SWT menyuruh malaikat hijab mengangkat tabir yang berada di depan
mereka. Setelah tabir terangkat, seketika itu angin bertiup sepoi-sepoi
dari bawah tabir ke arah mereka. Angin itu bukan sembarang angin, sejuk
dan nikmat dirasa oleh tubuh mereka (penduduk syurga). Hati dan
perasaan mereka merasa tenang dan bahagia. Wajah-wajah mereka menjadi
bercahaya dan berseri-seri. Sesungguhnya, jika penduduk bumi
diperlihatkan segala apa yang dirasakan oleh penduduk syurga, niscaya
seketika itu mereka ingin mati, karena inginnya.
Selanjutnya Allah
berfirman: "Wahai malaikatku, cobalah angkat Hijabul-A'zam yang berada
di antara Aku dengan hamba-Ku. Setelah Hijabul-A'zam terangkat, Allah
mengatakan:
"Siapakah Aku ini?"
Akulah Assalam, kalian
muslim. Akulah Mu'min, kalian Mu'minun. Akulah yang masa dahulu Mahjub
dan kalian Mahjubun. Inilah kalamku, maka dengarlah. Inilah Nur dan
wajahku, maka pandangilah. Saat ini , Aku beri kesempatan kepada kalian
untuk bertemu dengan-Ku.
Saat itu, penduduk syurga barulah dapat
memandang wajah Allah dengan mata kepala sendiri tanpa dinding
aling-aling, tampak begitu tegas dan nyata. Mata penduduk syurga tidak
berkedip sedikitpun, karena terpesona memandangi wajah Allah yang begitu
rupawan yang tiada bandingannya.
Ketika kita melihat wajah
seorang wanita cantik, maka tidak bosan-bosan kita memandanginya.
apalagi melihat wajah sang pencipta yang begitu indah dan tiada tara
baginya. Walaupun dibandingkan dengan wajah nabi Yusuf sekali pun yang
terkenal dengan ketampanannya, yang tatkala itu ada seorang gadis
melihatnya tidak terasa jarinya teriris pisau, belum dapat mengalahkan
wajah Allah yang begitu rupawan. Wajah Allah memang tidak ada
bandingannya.
seperti dijelaskan dalam potongan suratnya "dan tidak ada bagi Allah suatu bandingan" (QS- Al-Ikhlas: 4).
Dikala
orang-orang mu'min (penduduk syurga) memandangi wajah Allah SWT, mata
mereka tidak berkedip-kedip dan terus memandangi-Nya hingga tiga ratus
tahun lamanya. Demikian asyiknya mereka memandangi Allah, sehingga
hilang lenyap haus dan lapar mereka. Begitulah kelezatan dan kenikmatan
yang dirasakan oleh para penduduk syurga tatkala memandangi wajah Allah
SWT.
Penduduk Syurga meminta kepada Allah untuk sujud di hadapan-Nya.
Allah
menjawab: "Ketahuilah, bahwa inilah alam yang tiada tempat melakukan
sujud dan rukuq. Inilah alam pembalasan atas amal perbuatan kalian
semasa hidup di dunia, dan inilah alam yang kekal. Sesungguhnya, sengaja
aku mengundang kalian kemari (Arsy-nya Allah) adalah bukan untuk kalian
melakukan sujud di hadapan-Ku, tetapi semata-mata untuk menjamu kalian.
Demi kemuliaan kalian disisi-Ku, aku izinkan permohonan kalian untuk
sujud kali ini dan ketahuilah tidak akan Aku izinkan kalian lgi sujud
setelah ini dan seteusnya.
Kemudian dengan serempak mereka sujud
kehadirat Allah. Tidak terkecuali, para malaikat dan bidadari pun ikut
sujud. Mereka sujud bukan sebulan dua bulan, melainkan sampai empat
puluh tahun lamanya. Demikan, nikmatnya mereka sujud di hadapan Allah
SWT.
Allah berfirman: "Wahai hamba-hambaku, cukuplah kalian sujud
di hadapanku. Angkatlah kepala kalian, ucapkanlah takbir, tahlil,
takdis, dan tahmid serta pujian kepada-Ku. Lalu mereka mengucapkan"
"Allohu Akbar"
"Lailaahailallah"
"Subbun Quduusun Robbunaa Warrobbul Malaaikati Warruuh"
"Subhanallah Walhamdulillahi Walaa Ilaaha Illallah Wallahu Akbar"
Kemudian Allah berfirman dengan lemah lembut:
"Assalamu'alaikum yaa asfiyaa-ii"
"Wassalamu'alakum yaa jamaa'atii"
"Wassalamu'alakum yaa auliyaa'atii"
Ya Tuhan kami, apa lagi yang kami cita-citakan melainkan keridhoan-Mu. Itualah yang kami harapkan dari sisi-Mu.
Ya
hambaku, dengan sebab keridhoanKu inilah kalian masuk ke dalam syurgaku
dan Aku tempatkan kalian berada di sisi-Ku. Aku memberi kesempatan
kepada kalian untuk memandangi wajah-Ku. Aku tlah ridho kepadan kalian,
dan kalian telah ridho kepada-Ku.
demikianlah percakapan penduduk Syurga dengan Allah SWT.
Keterangan:
Firman Allah yang artinya :"Muka manusia pada hari bercahaya, memandang kepada tuhan-Nya"
Hadist Nabi SAW:
"Sesungguhnya
kamu pasti akan melihat Tuhanmu, sebagaimana kamu dapat melihat bulan
tanggal empat belas hari (Purnama Raya). Maka, barang siapa yang
menyangkal bahwa Allah tidak dapat dilihat pada hari kemudian, berarti
mereka telah menyangkal keterangan Al-qur'an dan hadist nabi.
Memandangi
wajah Allah di hari kelak adalah sebuah karunia Allah kepada hamba-Nya.
Sebagaimana janji-Nya di dalam Al-Qu'ran surat Al-Kahfi yang artinya:
"Siapa
ada pengaharapan untuk bertemu kepada Tuhannya, hendaklah berbuat
kebaikan dan jangan menduakannya dalam hal beribabadah."
DIKUTIP DARI BUKU "AKHIR ZAMAN"
Mataram, 17 Desember 2011
SUBHANALLAH . . .
BalasHapussemoga kita kelak dapat bertemu Sang Maha Pencipta kita . . .
Aamiin
BalasHapusAamiin
BalasHapusAdakah manusia yang berparas hodoh akan masuk syurga?
BalasHapus